Coronavirus menjadi bagian dari keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit yang terjadi pada hewan ataupun manusia. Manusia yang terjangkit virus tersebut akan menunjukkan tanda-tanda penyakit infeksi saluran pernapasan mulai dari flu sampai yang lebih serius, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut berat. Coronavirus sendiri jenis baru yang ditemukan manusia sejak muncul di Wuhan, China pada Desember 2019, dan diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2). Sehingga, penyakit ini disebut dengan Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).
Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal
positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Coronavirus tergolong ordo Nidovirales,
keluarga Coronaviridae. Struktur coronavirus membentuk struktur seperti kubus
dengan protein S berlokasi di permukaan virus. Protein S atau spike protein
merupakan salah satu protein antigen utama virus dan merupakan struktur utama
untuk penulisan gen. Protein S ini berperan dalam penempelan dan masuknya virus
kedalam sel host (interaksi protein S dengan reseptornya di sel inang).
Coronavirus bersifat sensitif terhadap panas dan secara efektif dapat
diinaktifkan oleh desinfektan mengandung klorin, pelarut lipid dengan suhu 56℃
selama 30 menit, eter, alkohol, asam perioksiasetat, detergen non-ionik,
formalin, oxidizing agent dan kloroform. Klorheksidin tidak efektif dalam
menonaktifkan virus.
Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.
Pada mulanya transmisi virus ini belum dapat ditentukan apakah dapat melalui antara manusia-manusia. Sejak munculnya virus ini jumlah kasus terus bertambah seiring dengan waktu. Selain itu, terdapat kasus 15 petugas medis terinfeksi oleh salah satu pasien. Salah satu pasien tersebut dicurigai kasus “super spreader”. Akhirnya dikonfirmasi bahwa transmisi pneumonia ini dapat menular dari manusia ke manusia.
Pada tanggal 11 Februari 2020, ditemukan jenis betacoronavirus tipe baru yang diberi nama 2019 novel Coronavirus (2019-nCoV). Seiring waktu virus ini terus mengalami mutasi dan membentuk varian-varian baru. Varian baru tersebut antara lain varian alpha, delta, B117, B1351, B1617.
Ciri-ciri virus Corona pada gejala awal mirip flu sehingga kerap diremehkan pasien. Namun, berbeda dengan flu biasa, infeksi virus Corona atau COVID19 berjalan cepat, apalagi pada pasien dengan masalah kesehatan sebelumnya. Gejala ringan kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 yaitu batuk, letih, sesak napas dan ngilu di seluruh tubuh, secara umum merasa tidak enak badan. Gejala berat kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 yaitu kesulitan bernapas, infeksi pneumonia, sakit di bagian perut,nafsu makan turun.
Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 yang masih mewabah bisa dicegah dengan cara yang sederhana. Berikut tiga cara pencegahan virus Corona atau COVID-19 yaitu yang pertama cuci tangan, saat cuci tangan dengan sabun dan air minimal dilakukan selama 20 detik. Yang kedua jangan menyentuh tempat umum, ketika berada di fasilitas umum, sebaiknya jangan menyentuh tombol lift, pegangan pintu, pegangan tangga atau eskalator. Yang ketiga hindari keramaian, kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 mudah menyerang saat di tempat ramai.
Sumber:
Fitrilina,S.
H. Yanolanda, dan F. E. Annisa, 2021. Pelatihan Protokol Kesehatan dan
Pembuatan Minuman Peningkat Imunitas Tubuh Dalam Memutus Rantai Penularan
Covid-19 Menuju New Normal di Paud It Rabbani Bengkulu. Abdi Reksa. 2(1): 1-8.
Nasution,
N.H., H. Arinil, M. S. Khoirunnisa, C. Wirda, K. Mar’atun, P. H. Riska, A. L.
Ahmad, dan Y. S. Andi, 2021. Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Pencegahan
Covid-19 di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia. 6(1):
107-114.
Yuliana,
2020. Corona Virus Diseases
(Covid-19); Sebuah Tinjauan Literature. Wellness
and Healthy Magazine, 2(1): 187–192.
Comments
Post a Comment